Pages

Subscribe:

Thursday 6 March 2014

Suku Gorontalo (Indonesia)

Suku ini umumnya tinggal di Kabupaten Gorontalo atau wilayah-wilayah di sekitarnya. Kabupaten ini sendiri terletak di Propinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Secara geografis, Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongodow di Timur, Laut Sulawesi di Utara, dan Teluk Tomini di selatan Kawasan Gorontalo berhiaskan banyak gunung. Daerah Pemukiman mereka
umumnya di daerah dataran rendah dan hanya sebagian kecil saja yang berdiam di sepanjang sungai. Mereka juga berdiam di daerah pantai utara dengan topografi yang berbukit-bukit, di sekitar Danau Limboto. Di desa-desa pemukiman orang Gorontalo berdiri satu sampai tiga buah mesjid atau langgar.
SOSIAL BUDAYA
Umumnya, orang Gorontalo hidup bertani. Sebagian kecil bergerak di bidang perdagangan eceran. Mereka terbilang ulet dalam lapangan ini. Di bidang kerajinan, mereka menghasilkan rotan, kursi batang kelapa, anyaman tikar dan sebagainya. Ada pula daerah yang menjadi obyek pariwisata, seperti Danau Limboto dan beberapa benteng dari jaman penjajahan. Sebagai sarana penunjang pariwisata, telah dibangun sejumlah hotel dan motel di sepanjang jalan raya. penarikan garis keturunan dilakukan dari pihak ayah dan ibu (bilateral). Dalam keluarga inti (ngala'a), anak memperlihatkan hubungan sungkan terhadap ayahnya. Anak tidak boleh bergurau dengan ayahnya, melainkan harus berlaku taat dan sopan. Sifat hubungan semacam ini berlaku pula terhadap saudara laki-laki ayah dan ibu. Sedangkan seseorang tampak lebih bebas berhubungan denga nenek atau kakeknya. Hubungan yang sifatnya bebas ini berlaku juga dengan saudara sepupu. Sebaliknya, dengan para ipar berlaku hubungan sungkan.
Bahasa Gorontalo terbagi atas tiga dialek, yaitu dialek Gorontalo, Bolango dan Suwawa. Saat ini, dialek
yang umum dipakai adalah dialek Gorontalo.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Orang Gorontalo hampir seluruhnya beragama Islam, yang masuk pada abad ke-16. Namun, mereka masih mempercayai makhluk-makhluk halus (motolohuta) dan kekuatan gaib (hulobalangi). Sebagian beranggapan makam para orang sakti dahulu adalah keramat. Upacara tradisional berkaitan dengan kepercayaan akan adanya makhluk-makhluk yang mendiami alam raya ini, meliputi upacara untuk kesuburan tanah, menolak wabah penyakit, gerhana bulan, membuka hutan dan minta hujan. Alat-alat yang dipakai untuk perlengkapan upacara harus lengkap. Tiap alat tersebut menunjukkan lambang religio magis. Bau asap kemenyan yang dibakar yang merupakan makanan setan, dianggap mempunyai kekuatan menolak penyakit atau bencana sehingga melambangkan keselamatan hidup masyarakat. Gendang hanya boleh dibunyikan dalam upacara memanggil stan. Jika di luar itu, mereka menganggap para setan akan berdatangan memberikan bencana dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, kain merah yang menjadi ikat kepala para pelaksana upacara melambangkan kawan setan. Karena itu, kalau dipakai sembarang orang mempunyai daya magis yang dapat membawa penyakit atau bencana yang akan menimpa penduduk. Itulah sebabnya, jarang dijumpai pakaian warna merah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam upacara tradisional orang Gorontalo.
KEBUTUHAN
Saat ini, Kabupaten Gorontalo membenahi diri agar daerah itu tidak ketinggalan dengan daerah tingkat II lainnya. Mereka menantikan "sentuhan" investor dan upaya penyiapan tenaga kerja trampil, khususnya di bidang pariwisata. Di pedesaan, orang Gorontalo mengharapkan bimbingan pemerintah setempat atau instansi terkait guna mengelola dan mendistribusikan produk pertanian dan
kerajinan mereka.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Gorontalo, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Gorontalo
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Gorontalo yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Dari:

0 comments:

Post a Comment